MU Kini Sedang Dihantui Oleh Ketidakpastian Mbeumo. Manchester United memasuki akhir 2025 dengan bayang-bayang ketidakpastian yang menggelayut di lini serang. Bryan Mbeumo, penyerang Kamerun berusia 25 tahun yang direkrut dari Brentford seharga 65 juta poundsterling plus add-on hingga 71 juta pada Juli lalu, kini jadi pusat spekulasi. Setelah tampil solid di awal musim dengan tujuh gol dan empat assist di Premier League, Mbeumo terpukul cedera hamstring yang bikin ia absen sejak Oktober. Kini, dengan AFCON 2026 di Maroko yang dimulai 15 Desember, absennya selama sebulan lebih tambah rumit situasi. Pelatih Ruben Amorim akui ketergantungan pada Mbeumo sebagai opsi kanan, tapi turnamen ini bisa ganggu ritme dan picu rumor transfer balik. Bagi United, yang tertatih di posisi keenam klasemen, ketidakpastian ini jadi ujian adaptasi di tengah jadwal padat. INFO SLOT
Performa Mbeumo Sejak Gabung United: MU Kini Sedang Dihantui Oleh Ketidakpastian Mbeumo
Bryan Mbeumo tiba di Old Trafford dengan label penyerang serba bisa, hasil negosiasi panjang yang capai 44 hari. Dari tawaran awal 50 juta yang ditolak Brentford, hingga kesepakatan akhir yang bikin klub London untung 64 juta poundsterling, Mbeumo pilih United meski Tottenham dan Newcastle ikut incar. Di musim debutnya, ia langsung adaptasi cepat di skuad Amorim: main sebagai winger kanan atau nomor 10 dalam formasi 3-4-3, cetak 20 gol musim lalu di Brentford jadi modal kuat. Hingga cedera, ia kontribusi 11 goal involvement di 15 laga, termasuk brace krusial lawan Arsenal. Versatilitasnya—bisa potong ke dalam atau dribel ke garis sisi—bantu United pecah pertahanan lawan, tapi absennya sejak laga kontra Chelsea buka celah di lini depan yang sudah rentan.
Dampak Cedera dan Jadwal AFCON: MU Kini Sedang Dihantui Oleh Ketidakpastian Mbeumo
Cedera hamstring Mbeumo, yang butuh operasi ringan, datang di momen buruk: United kalah tiga laga berturut-turut tanpa ia. Amorim sebut ini “pukulan telak”, karena Mbeumo jadi pengganti ideal saat Amad Diallo cedera bahu. Kini, AFCON tambah lapisan ketidakpastian. Sebagai andalan Kamerun, Mbeumo dipanggil untuk turnamen yang berlangsung hingga akhir Januari 2026. Absen potensial enam pekan berarti ia lewatkan laga krusial lawan Liverpool dan Manchester City, plus putaran 16 Liga Champions. Amorim rencanakan rotasi dengan Alejandro Garnacho atau Joshua Zirkzee di kanan, tapi kurangnya kedalaman skuad bikin pelatih Portugal ini khawatir. United tunggu akhir AFCON untuk nilai dampaknya, mirip kasus Mainoo yang juga frustrasi minim menit—semua ini bisa picu perubahan skuad Januari.
Spekulasi Transfer dan Strategi Amorim
Ketidakpastian ini picu rumor liar. Brentford, yang perpanjang kontrak Mbeumo hingga 2026 dengan opsi satu tahun, tetap pegang hak prioritas jika United jual. Sumber klub yakin tawaran dari Saudi Pro League bisa capai 60 juta, apalagi Mbeumo tolak gaji lebih rendah di negosiasi awal untuk fasilitasi transfer. Amorim, yang puji “konsistensi luar biasa” Mbeumo, tekankan komitmen jangka panjang—ia tandatangani lima tahun plus opsi. Tapi, direktur Jason Wilcox pertimbangkan jual jika tawaran tepat, untuk dana rekrut striker utama. Rival seperti Newcastle, yang sempat tekan Mbeumo pilih mereka, pantau situasi. Amorim strategi: manfaatkan pre-season AS untuk integrasi lebih dalam, tapi AFCON jadi wildcard yang bisa ubah rencana rotasi. United prioritaskan stabilitas, hindari ulang kesalahan negosiasi panjang musim panas.
Kesimpulan
Ketidakpastian Bryan Mbeumo hantui Manchester United seperti awan gelap di langit Manchester yang dingin. Dari rekrutan impian Juli hingga cedera dan AFCON yang mengintai, Mbeumo jadi simbol tantangan Amorim bangun skuad kompetitif. Prestasinya musim ini beri harapan, tapi absen panjang bisa percepat pencarian alternatif atau picu jual cepat. Bagi fans Setan Merah, yang haus gelar setelah start lambat, ini ujian kesabaran: apakah Mbeumo bangkit sebagai bintang, atau lenyap seperti banyak talenta sebelumnya? Dengan Januari di depan, Amorim punya waktu restrukturisasi—kunci sukses ada di adaptasi cepat dan keputusan tegas. United tak boleh biarkan ketidakpastian ini jadi mimpi buruk; sebaliknya, jadikan momentum untuk bangkit lebih kuat di 2026.
