Mason Mount Kasih Liat Taringnya di Man United. Manchester United memulai musim 2025/2026 dengan semangat baru, dan salah satu nama yang mencuri perhatian adalah Mason Mount. Gelandang asal Inggris ini, yang sempat diragukan karena performa inkonsisten dan cedera panjang, kini menunjukkan tanda-tanda kebangkitan di Old Trafford. Di bawah arahan pelatih Ruben Amorim, Mount tampil gemilang dalam beberapa laga awal musim, terutama saat membawa United mengalahkan Newcastle 3-1 di pekan pembuka Premier League. Dengan gol dan assist yang mulai mengalir, Mount seolah ingin membuktikan bahwa investasi £55 juta United untuknya pada 2023 bukanlah kesalahan. Kembalinya Mount ke performa terbaiknya menjadi sinyal positif bagi Setan Merah yang tengah berusaha bangkit dari musim lalu yang mengecewakan. BERITA LAINNYA
Karier Mount di United memang tidak selalu mulus. Setelah transfer besar dari Chelsea, ia kerap dihantui cedera dan kesulitan beradaptasi dengan sistem Erik ten Hag. Namun, kedatangan Amorim dan pendekatan taktik yang lebih dinamis tampaknya membuka ruang bagi Mount untuk bersinar. Dengan usia yang masih 26 tahun, Mount kini menjadi pusat perhatian, baik dari suporter United maupun pengamat sepak bola. Akankah ia mampu mempertahankan performa ini dan menjadi pilar utama United di masa depan? Laga-laga awal musim ini memberikan harapan baru bahwa Mount sedang menuju puncak kariernya.
Siapa Mason Mount
Mason Mount adalah gelandang serba bisa berusia 26 tahun asal Inggris yang bergabung dengan Manchester United dari Chelsea pada musim panas 2023. Sebelumnya, ia menembus tim utama Chelsea pada 2019 dan menjadi kunci sukses klub meraih Liga Champions 2020/2021, dengan catatan 33 gol dan 35 assist dalam 195 penampilan. Di United, Mount telah bermain dalam 72 pertandingan hingga Agustus 2025, mencetak 12 gol dan 10 assist. Dikenal dengan visi permainan, kerja keras, dan kemampuan menekan lawan, Mount adalah prototipe gelandang modern yang bisa bermain sebagai nomor 8 atau 10. Ia juga memiliki 36 caps bersama timnas Inggris, meski perannya di Three Lions sempat menurun akibat cedera dan persaingan ketat dengan pemain seperti Jude Bellingham.
Apa Yang Membuatnya Terlihat Gemilang di MU
Kebangkitan Mount di Manchester United musim ini tidak lepas dari perubahan taktik di bawah Ruben Amorim. Pelatih asal Portugal ini menerapkan formasi 4-2-3-1 yang memberi Mount kebebasan untuk bermain sebagai gelandang serang, posisi yang memaksimalkan kreativitas dan insting menyerangnya. Dalam laga melawan Newcastle, Mount mencetak gol pembuka dengan tendangan jarak jauh yang akurat dan memberikan assist untuk gol Matheus Cunha. Statistik menunjukkan ia mencatatkan 3 gol dan 2 assist dalam 5 laga awal musim, dengan akurasi umpan mencapai 88,4%. Selain itu, kerja samanya dengan Bruno Fernandes di lini tengah mulai terlihat padu, memberikan keseimbangan antara serangan dan pertahanan. Faktor lain adalah kebugarannya yang kini terjaga setelah musim lalu hanya bermain 20 kali karena cedera hamstring. Amorim juga memuji etos kerja Mount, menyebutnya sebagai “pemain yang tak pernah menyerah” dalam sesi latihan.
Apakah Dia Bisa Menjadi Pemain Bintang di Masa Depan?
Potensi Mason Mount untuk menjadi bintang besar di Manchester United terlihat jelas, tapi ada beberapa faktor yang akan menentukan trajektorinya. Dengan usia yang masih relatif muda, Mount memiliki waktu untuk terus berkembang, terutama dalam hal konsistensi dan ketahanan fisik. Performa gemilangnya di awal musim menunjukkan bahwa ia mampu menjadi motor serangan United, terutama jika Amorim terus mempercayainya sebagai starter. Statistiknya musim ini, termasuk rata-rata 2,1 umpan kunci per laga, menempatkannya di antara gelandang top Premier League. Namun, persaingan di lini tengah United yang kini diisi nama-nama seperti Kobbie Mainoo dan Casemiro menuntut Mount untuk terus meningkatkan levelnya. Jika ia mampu menjaga kebugaran dan menghindari cedera, Mount berpeluang besar menjadi pilar United dan bahkan kembali ke skuad inti timnas Inggris untuk Piala Dunia 2026. Tantangan terbesarnya adalah membuktikan bahwa ia bisa tampil konsisten di laga-laga besar melawan tim seperti Arsenal atau Manchester City.
Kesimpulan: Mason Mount Kasih Liat Taringnya di Man United
Kebangkitan Mason Mount di Manchester United menjadi salah satu cerita menarik di awal musim 2025/2026. Setelah melewati masa sulit akibat cedera dan adaptasi, Mount kini menunjukkan taringnya sebagai gelandang serba bisa yang mampu mengubah dinamika permainan United. Dukungan taktik dari Ruben Amorim dan kebugarannya yang membaik menjadi kunci performa gemilangnya, seperti terlihat dalam laga melawan Newcastle. Dengan potensi besar dan usia yang masih muda, Mount memiliki peluang untuk menjadi bintang besar, asalkan ia mampu menjaga konsistensi dan menghindari cedera. Bagi United, kebangkitan Mount adalah angin segar di tengah usaha mereka untuk kembali bersaing di papan atas Premier League dan Liga Europa. Jika terus tampil seperti ini, Mount bisa menjadi simbol kebangkitan Setan Merah di era baru.