apakah-indonesia-memiliki-kemungkinan-menang-dari-irak

Apakah Indonesia Memiliki Kemungkinan Menang dari Irak

Apakah Indonesia Memiliki Kemungkinan Menang dari Irak. Dini hari nanti, tepat pukul 02.30 WIB pada 12 Oktober 2025, Timnas Indonesia akan bertarung hidup-mati melawan Irak di King Abdullah Sports City, Jeddah, Arab Saudi—laga kedua Grup B ronde keempat kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Setelah kekalahan dramatis 2-3 dari tuan rumah Arab Saudi di pembuka, Garuda kini terperangkap di dasar klasemen dengan nol poin dan selisih gol minus satu. Irak pun sama sialnya, kalah 0-1 dari Saudi, tapi ranking FIFA mereka lebih tinggi di posisi 58 lawan 134 milik Indonesia. Pertanyaan yang menggelayut di benak jutaan suporter: apakah Garuda punya kans menang malam ini? Prediksi analis bervariasi—Iraq favorit dengan peluang 52 persen, Indonesia 21 persen, dan imbang 27 persen—tapi form terkini dan sejarah pertemuan buka celah harapan. Shin Tae-yong sudah rotasi skuad, dengan Ragnar Oratmangoen siap ulangi dua golnya kemarin. Ini bukan mustahil; ini soal eksekusi di bawah tekanan tandang. Mari kita kupas peluangnya, dari form hingga faktor penentu, agar malam ini bukan akhir mimpi. BERITA TERKINI

Form Terkini Kedua Tim dan Momentum Garuda: Apakah Indonesia Memiliki Kemungkinan Menang dari Irak

Form Indonesia di kualifikasi ini campur aduk, tapi ada titik terang yang bikin optimis. Di ronde ketiga, Garuda raih 12 poin dari 10 laga, termasuk kemenangan krusial atas China 2-1 dan Bahrain 1-0, dengan pertahanan solid hanya kebobolan enam gol. Kekalahan kemarin lawan Saudi memang menyakitkan—possession 48 persen, 12 tembakan, tapi finishing lemah dan set-piece fatal—tapi itu bukti skuad muda ini kompetitif. Unbeaten in four of last six matches secara keseluruhan, Indonesia tunjukkan ketangguhan, terutama di counter-attack via sayap cepat. Shin Tae-yong terapkan taktik 3-4-3 fleksibel: pressing tinggi di awal, transisi kilat di babak kedua. Absennya Justin Hubner karena cedera pukul pertahanan, tapi Rizky Ridho dan Maarten Paes siap tutup celah. Di sisi lain, Iraq lagi mandul: winless in three of last four qualifiers, termasuk kekalahan tipis dari Saudi via penalti Yasser Al-Shahrani. Mereka kuat di Gulf Cup, tapi serangan bergantung Aymen Hussein yang baru cetak satu gol musim ini. Form tandang Iraq lemah—hanya satu kemenangan dari lima laga away—bikin peluang Indonesia naik jadi 25 persen kalau manfaatkan momentum. Garuda butuh kemenangan ini untuk naik ke tiga poin, minimal selisih dua gol agar GD balik positif; tanpa itu, runner-up Grup B untuk ronde kelima sirna.

Head-to-Head dan Statistik yang Mendukung Kejutan: Apakah Indonesia Memiliki Kemungkinan Menang dari Irak

Sejarah pertemuan jadi senjata rahasia Indonesia. Dari lima laga terakhir, Garuda unggul tiga kemenangan, satu imbang, satu kalah—termasuk 1-0 di Asian Games 2023 dan 2-1 di kualifikasi 2019. Gol total: Indonesia 7, Iraq 4, menandakan laga sering ketat dan low-scoring, dengan under 2.5 gol di 70 persen kasus. Iraq memang dominan di overall H2H (9-4 dari 18 pertemuan), tapi tren terbaru condong ke Indonesia, terutama saat tandang. Statistik lain: expected goals (xG) Garuda 1.2 per laga di ronde ketiga, Iraq 1.1—hampir seimbang. Possession rata-rata Indonesia 49 persen lawan 52 persen Iraq, tapi konversi peluang Garuda lebih efisien (1.3 gol per match). Bookmaker beri odds Iraq menang 1.92, Indonesia 4.20, imbang 3.10—favorit jelas tuan rumah efektif, tapi value bet ada di Indonesia +1 Asian Handicap. Di venue netral seperti Jeddah, Iraq punya rekor bagus (dua kemenangan dari tiga), tapi cuaca panas 32 derajat bisa ganggu stamina mereka yang lebih tua rata-rata usia 27 tahun lawan 24 milik Indonesia. Ini buka peluang 30 persen untuk kemenangan tipis 1-0 atau 2-1, asal Garuda hindari kesalahan awal seperti lawan Saudi.

Faktor Kunci: Pemain Bintang, Taktik, dan Mental Juara

Pemain kunci bakal jadi pembeda malam ini. Untuk Indonesia, Ragnar Oratmangoen adalah harapan utama—dua gol kemarin tunjukkan kecepatan dan finishing-nya, ditambah suplai dari Thom Haye yang passing accuracy 85 persen. Ole Romeny di ujung tombak bisa eksploitasi celah bek Iraq, sementara Paes di gawang punya save rate 78 persen. Shin Tae-yong fokus rotasi: Elkan Baggott mungkin debut penuh di bek, untuk tangani Hussein yang haus gol tapi lambat. Iraq andalkan midfield tangguh Issam Al-Sabhi dan winger Amjed Attwan, tapi pelatih Jesus Casas sering kena kritik taktik defensif yang mudah di-counter. Mental juga krusial: Garuda bangkit dari kekalahan ronde ketiga, sementara Iraq frustrasi pasca-kalah minimalis dari Saudi. Dukungan suporter virtual—nonton bareng di 34 kota—bisa booster, plus harapan dari analis seperti di Sportskeeda yang prediksi Indonesia win over 2.5 goals. Tantangan: tekanan playoff, di mana satu gol bisa ubah segalanya. Kalau Garuda mulai kuat dan cetak duluan, peluang menang naik 40 persen; kalau ketinggalan, comeback sulit seperti kemarin.

Kesimpulan

Ya, Indonesia punya kemungkinan menang atas Iraq malam ini—sekitar 21-30 persen berdasarkan prediksi, tapi cukup untuk nyalakan asa lolos ronde kelima. Form unbeaten streak, H2H menguntungkan, dan faktor pemain kunci bikin Garuda bukan underdog total; ini soal eksekusi taktik Shin dan mental baja. Kekalahan Saudi kemarin jadi pelajaran, bukan penghalang—menang besar di sini bawa tiga poin krusial, perbaiki GD, dan buka pintu runner-up Grup B. Suporter, pegang erat: satu malam bisa ubah narasi dari mimpi buruk ke heroik. Gaspol, Garuda—Jeddah tunggu kejutan Merah Putih!

 

BACA SELENGKAPNYA DI…

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *