Harvey Elliott Ingin Bergabung dengan Klub Liga Champions. Harvey Elliott, gelandang Liverpool sekaligus kapten Inggris U‑21, dilaporkan tengah mengejar peluang bergabung dengan klub yang tampil di Liga Champions musim depan. Pemain berusia 22 tahun ini merasa frustrasi karena minimnya waktu bermain di Anfield dan mulai mempertimbangkan masa depannya dalam karier klub сeperti dikabarkan oleh TheHardTackle pada akhir Juni 2025.
Liverpool dilaporkan memasang harga sekitar £50 juta apabila tidak ada klausul buy‑back, sementara dapat menerima tawaran mulai £40 juta jika termasuk opsi pembelian kembali di kemudian hari. Elliott sendiri dikatakan terbuka untuk pindah jika itu dapat menjamin jam bermain lebih konsisten, terutama di panggung klub elit Eropa. BERITA LAINNYA
Alasan di Balik Keinginan Pindah
Musim 2024–25 bagi Elliott sangat menantang karena populasi pemain kreatif Liverpool yang kian banyak. Dengan kedatangan pemain seperti Florian Wirtz dan Dominik Szoboszlai, peluang Elliott untuk menjadi starter semakin tipis. Ia hanya memulai dua pertandingan di Liga Premier dan mengumpulkan kurang dari 1.000 menit bermain sepanjang musim.
Sementara ia pernah meraih gelar Player of the Tournament di Euro U‑21 2025, dengan lima gol penting bagi Inggris, performanya di klub tidak sebanding. Hal ini membuatnya semakin mempertanyakan masa depannya dan menginginkan klub yang bisa mengakomodasi ambisinya untuk berkembang di level tertinggi kompetisi klub.
Klub-klub Tertarik dan Persaingan Transfer
Sejumlah klub Liga Champions muncul sebagai kandidat dalam perlombaan transfer Elliott. Chelsea, Aston Villa, dan Newcastle United disebut memantau perkembangan situasi Elliott di Liverpool. Chelsea dikabarkan tertarik dan terus memantau kondisi sang pemain untuk musim panas ini.
Tottenham Hotspur juga dikabarkan telah mengajukan pendekatan sebagai alternatif untuk Morgan Gibbs‑White. Elliott dianggap dapat mengisi kebutuhan lini tengah Spurs yang kini kosong setelah target utama mengalami kebuntuan dalam negosiasi. Di Eropa, RB Leipzig yang dilatih Jürgen Klopp dan klub seperti Inter Milan juga dikaitkan dengan minat yang serius terhadap gelandang Inggris ini.
Tidak hanya klub Liga Champions Inggris maupun Eropa, Fulham adalah klub masa kecil Elliott dan juga disebut berminat untuk merekrut Elliott. Fulham berharap reuni emosional dapat terjadi sekaligus memberi menit bermain reguler bagi sang playmaker.
Dampak bagi Liverpool dan Ini yang Diharapkan Elliott
Liverpool, sebagai juara Liga Premier musim lalu, ingin menjaga kekuatan skuad tetapi memahami kebutuhan dari Elliott. Dengan dua tahun tersisa pada kontraknya, klub diyakini tak akan menolak tawaran yang sesuai, terutama jika tawaran tersebut mencakup klausul buy‑back.
Elliott sendiri pernah menyatakan bahwa Liverpool adalah klub yang dicintainya dan ia ingin tetap berjuang di sana. Namun, dia menyadari kariernya terlalu berharga untuk sekadar menjadi pemain cadangan. Jika memang tidak ada jalan untuk menjadi starter reguler, ia siap mempertimbangkan perpindahan demi perkembangan profesionalnya.
Potensi dan Harapan di Klub Baru: Harvey Elliott Ingin Bergabung dengan Klub Liga Champions
Harvey Elliott dikenal sebagai pemain serbaguna yang dapat beroperasi sebagai gelandang serang, winger kanan, maupun nomor 10 kreatif. Ia memiliki kemampuan dribbling, visi operan yang baik, serta energi tinggi dalam pressing. Kontribusi lima gol di U‑21 Euro serta performanya di berbagai kompetisi Eropa menambah nilai jualnya bagi klub-klub besar yang menginginkannya. Dengan status homegrown dan usia muda, ia ideal bagi klub yang ingin memenuhi syarat skuad Champions League.
Minat yang kuat dari klub seperti Tottenham, Newcastle, Chelsea, dan RB Leipzig menunjukkan permintaan yang tinggi atas jasanya. Harvey Elliott berada di persimpangan penting dalam kariernya. Keinginan untuk tampil reguler di klub Liga Champions serta pengakuan atas bakatnya membuatnya siap untuk tantangan baru di musim panas 2025 ini.
Jika Liverpool menerima tawaran yang sesuai, potensi besar Elliott untuk berkembang akan dapat disalurkan di tim kompetitif Eropa, sementara Liverpool bisa mendapatkan dana sekaligus opsi buy‑back. Keputusan akhir kini menunggu negosiasi yang tepat antara klub dan pemain.
