Jack Grealish Kehilangan Minat Bermain Bola di Man City. Kabar mengejutkan datang dari dunia sepak bola ketika Jack Grealish, bintang Inggris yang pernah menjadi pemain termahal di Premier League, diketahui sempat kehilangan minat bermain untuk Manchester City sebelum akhirnya pindah ke Everton dengan status pinjaman. Pemain berusia 29 tahun ini, yang kini bersinar di Goodison Park, mengalami masa sulit di City yang membuatnya mempertanyakan semangatnya untuk sepak bola. Apa yang menyebabkan penurunan motivasi ini, dan bagaimana performanya di Everton? Mari kita ulas lebih dalam. BERITA BOLA
Siapakah Jack Grealish
Jack Grealish adalah gelandang serang asal Inggris yang dikenal karena dribel memukau, visi permainan, dan karisma di luar lapangan. Lahir di Birmingham pada 10 September 1995, Grealish menghabiskan sebagian besar kariernya di Aston Villa, di mana ia menjadi kapten dan ikon klub dengan 213 penampilan dan 32 gol. Pada 2021, ia bergabung dengan Manchester City dengan rekor transfer £100 juta, menjadikannya pemain Inggris termahal saat itu. Di City, ia memenangkan tiga gelar Premier League, satu Liga Champions, dan beberapa trofi domestik lainnya, tampil dalam 149 pertandingan dengan 14 gol dan 20 assist. Grealish juga menjadi andalan timnas Inggris dengan 39 caps dan dua gol, termasuk peran kunci di Euro 2020. Namun, perjalanannya di City tidak selalu mulus, yang membawa kita pada kisah kehilangan minatnya untuk bermain.
Mengapa Ia Bisa Sempat Kehilangan Niat Bermain Sepak Bola di Man City
Masa sulit Grealish di Manchester City dimulai pada musim 2024/25, ketika ia mulai kehilangan tempat di skuad utama Pep Guardiola. Meski dikenal karena kerja keras dan kemampuan teknisnya, Grealish hanya menjadi starter dalam 12 dari 38 pertandingan liga musim lalu, sering kali kalah bersaing dengan pemain seperti Phil Foden, Bernardo Silva, dan Jeremy Doku. Statistiknya menunjukkan penurunan: hanya tiga gol dan lima assist dalam 32 penampilan di semua kompetisi. Tekanan untuk memenuhi ekspektasi dari banderol £100 juta juga membebani, ditambah kritik dari penggemar yang merasa ia kurang konsisten. Grealish dikabarkan merasa frustrasi karena peran terbatasnya, terutama saat City menghadapi jadwal padat di Liga Champions dan Premier League. Selain itu, gaya bermainnya yang suka menguasai bola terkadang tidak selaras dengan sistem cepat dan terstruktur Guardiola. Faktor pribadi, seperti sorotan media terhadap kehidupan pribadinya, juga memengaruhi fokusnya, membuatnya mempertanyakan semangatnya untuk sepak bola. Pada musim panas 2025, Grealish akhirnya memutuskan mencari tantangan baru, yang mengarah pada kepindahannya ke Everton.
Lalu Apakah Saat Ini Dia Sudah Berbahagia di Everton
Sejak bergabung dengan Everton pada Agustus 2025 dengan status pinjaman, Jack Grealish menunjukkan tanda-tanda kebangkitan. Di bawah asuhan David Moyes, Grealish langsung menjadi pemain kunci, mencatatkan dua assist dalam debut kandangnya melawan Brighton pada 24 Agustus 2025. Dalam tiga pertandingan pertama, ia mencatatkan akurasi passing 85%, tiga peluang tercipta per laga, dan berhasil memenangkan 60% duel. Grealish terlihat lebih bebas bermain di Everton, di mana ia diberi kebebasan untuk mengekspresikan gaya dribel dan kreativitasnya. Atmosfer Goodison Park yang penuh gairah juga membantu mengembalikan semangatnya, dengan para penggemar Toffees langsung menerimanya sebagai salah satu pemain favorit. Grealish sendiri mengakui bahwa kepindahan ini memberinya kesempatan untuk menikmati sepak bola lagi, terutama karena kepercayaan yang diberikan Moyes. Meski kontrak pinjamannya tidak wajib disertai opsi pembelian permanen senilai £50 juta, performa apiknya membuat Everton mempertimbangkan untuk mempermanenkan statusnya. Dengan Everton kini berada di papan tengah, Grealish tampak telah menemukan kembali kebahagiaannya di lapangan.
Kesimpulan: Jack Grealish Kehilangan Minat Bermain Bola di Man City
Kisah Jack Grealish yang sempat kehilangan minat bermain di Manchester City adalah pengingat bahwa bahkan pemain bintang pun bisa menghadapi tantangan mental dan profesional. Tekanan besar, persaingan ketat, dan ketidaksesuaian gaya bermain membuatnya meredup di City, tetapi kepindahan ke Everton menjadi titik balik. Di Goodison Park, Grealish tidak hanya menemukan kembali semangatnya, tetapi juga membuktikan bahwa ia masih pemain kelas dunia yang mampu mengubah jalannya pertandingan. Dengan performa yang terus meningkat, ia menunjukkan bahwa langkah berani untuk mencari tantangan baru adalah keputusan tepat. Bagi Manchester United dan Liverpool, yang sempat dikaitkan dengannya, ini mungkin menjadi pelajaran untuk tidak meremehkan potensi pemain yang sedang mencari kebangkitan. Akankah Grealish menetap di Everton atau kembali ke papan atas dengan klub lain? Perjalanan barunya baru saja dimulai, dan dunia sepak bola menanti langkah selanjutnya dari sang maestro lapangan tengah ini.