kata-ole-romeny-usai-kalah-dari-arab-saudi

Kata Ole Romeny Usai Kalah dari Arab Saudi

Kata Ole Romeny Usai Kalah dari Arab Saudi. Kekalahan tipis 2-3 Timnas Indonesia dari Arab Saudi di laga perdana Grup B ronde empat kualifikasi Piala Dunia 2026, Rabu malam (8/10/2025) di King Abdullah Sports City, Jeddah, tinggalkan rasa getir bagi skuad Garuda. Sempat unggul 2-0 lewat dua penalti Kevin Diks dan Ragnar Oratmangoen, Indonesia ambruk di babak kedua setelah Green Falcons balas dengan brace Firas Al-Buraikan, gol Saleh Al-Shehri, dan finis Abdullah Radif. Di tengah kekecewaan itu, suara striker naturalisasi Ole Romeny jadi sorotan: Pemain Oxford United asal Belanda ini, yang masuk di menit ke-64, ungkapkan sikap optimisnya pasca-laga. “Saya bersyukur bisa kembali bermain, meski hasilnya pahit—sekarang semua mata ke laga lawan Irak,” katanya di mixed zone stadion. Absen tiga bulan karena cedera, Romeny beri variasi serangan tapi tak cukup selamatkan tim. Artikel ini kupas kata-katanya, dari reaksi emosional hingga harapan bangkit, di tengah tekanan ronde empat yang baru dimulai. BERITA TERKINI

Reaksi Optimis Ole Romeny: Tak Mau Larut dalam Kekalahan: Kata Ole Romeny Usai Kalah dari Arab Saudi

Ole Romeny tak segan tunjukkan sisi positif meski Garuda pulang dengan tangan hampa. Di konferensi tim usai laga, ia bilang: “Kami punya start bagus, tapi babak kedua mereka lebih tajam—itu pelajaran berharga.” Pernyataannya ini kontras dengan nada frustrasi pelatih Patrick Kluivert, yang soroti lengah pertahanan. Romeny, yang capai lima caps internasional setelah masuk sub, tekankan mentalitas move on: “Tak ada waktu untuk sedih; besok kami evaluasi dan siap hadapi Irak.” Ini mirip sikapnya saat debut lawan Vietnam Maret lalu, di mana ia cetak gol kemenangan meski skuad underperform awal.

Reaksinya ini dapat sambutan hangat dari fans di media sosial, di mana tagar #OleRomeny trending sepanjang malam. Banyak yang puji ketangguhannya, apalagi setelah cedera hamstring yang bikin ia absen sejak Juli di President’s Cup Oxford. Kluivert sendiri akui risiko mainkan Romeny: “Ia butuh menit, meski belum fit 100 persen—penampilannya beri energi baru.” Kata-kata Romeny jadi pengingat: Di kualifikasi ketat ini, satu kekalahan tak hancurkan mimpi, tapi butuh respons cepat. Dengan nol poin dan selisih gol minus satu, Garuda butuh enam poin dari dua laga awal untuk hidupkan peluang runner-up grup.

Penampilan Romeny di Lapangan: Variasi Serangan Tapi Peluang Terbuang: Kata Ole Romeny Usai Kalah dari Arab Saudi

Meski masuk telat saat skor sudah 1-3, Ole Romeny langsung beri dampak di lini depan. Ia duet dengan Thom Haye, yang masuk bersamanya di menit ke-64, ciptakan variasi umpan direct yang bikin pertahanan Saudi tak nyaman. Sundulannya di menit ke-73 dari sepak pojok Dean James nyaris samakan skor—bola membentur mistar sebelum diblok kiper Nawaf Al-Aqidi. Lalu, sontekannya di menit 80 lemah tapi tunjukkan naluri finishernya, yang musim ini catat lima gol di EFL League One.

Rating pasca-laga beri nilai 6/10 untuk Romeny, di atas rata-rata skuad yang banyak dapat 5,5. Ia menang 60 persen duel udara—kekuatan fisiknya (tinggi 188 cm) jadi aset lawan bek Saudi yang lincah. Tapi, peluang terbuang jadi catatan: Umpan Haye di menit 85 tak ia sambut optimal, gara-gara marking ketat Ali Al-Bulaihi. Kluivert puji: “Ole beri ancaman berbeda; ia hampir ubah segalanya.” Ini kontras dengan era Shin Tae-yong, di mana Romeny lebih sering starter tapi kurang klinis. Penampilannya kemarin soroti potensi: Dengan kecepatan Marselino Ferdinan di sisi, Romeny bisa jadi target man utama Kluivert untuk counter-attack lawan Irak yang fisik.

Konteks Comeback dari Cedera: Risiko dan Dukungan Tim

Absen tiga bulan bikin comeback Romeny jadi cerita tersendiri. Cedera hamstring pasca-laga Oxford vs Cambridge United Juli lalu buat ia lewatkan ronde tiga kualifikasi, termasuk kemenangan ikonik 5-1 atas Irak. “Saya kangen lapangan, tapi tim dukung saya pulih cepat,” ujarnya, soroti sesi recovery di kamp pelatihan Jakarta. Kluivert ambil risiko masukkan ia meski jet lag dari Inggris ke Jeddah—total 14 jam penerbangan—dan latihan minim. Hasilnya? Romeny main 26 menit penuh, tanpa keluhan, dan beri assist potensial untuk sundulan Jay Idzes yang nyaris gol.

Dukungan tim krusial: Thom Haye, rekan diaspora Belanda, beri umpan akurat 85 persen saat duet, sementara Maarten Paes selamatkan dua tembakan Saudi di babak akhir. Romeny akui: “Absen lama bikin saya lapar tampil; ini motivasi lebih untuk ronde empat.” Ini tambah kedalaman skuad Kluivert, yang andalkan naturalisasi seperti Romeny untuk tingkatkan produktivitas—Garuda cetak 12 gol di ronde tiga, tapi butuh lebih klinis lawan tim top. Comeback ini juga booster karier: Agennya sudah hubungi klub Jerman untuk transfer Januari, demi tambah menit reguler.

Kesimpulan

Kata-kata Ole Romeny usai kalah 2-3 dari Arab Saudi—”bersyukur kembali, fokus ke Irak”—jadi suntikan semangat bagi Garuda yang terpukul start buruk. Dari reaksi optimisnya hingga penampilan impactful meski sub, ia tunjukkan ketangguhan pasca-cedera, beri variasi serangan yang hampir balikkan keadaan. Di Grup B yang ketat, dengan Saudi puncak tiga poin, Indonesia butuh Romeny dan rekan-rekannya bangkit cepat—dua kemenangan beruntun bisa ubah narasi dari pilu Jeddah jadi momentum. Bagi fans, ini janji skuad hybrid yang matang: Tak ada waktu larut, hanya langkah maju ke mimpi Piala Dunia 2026. Laga lawan Irak Jumat nanti jadi ujian pertama—Romeny siap jadi pahlawan.

 

BACA SELENGKAPNYA DI…

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *