lamine-yamal-tidak-dilindungi-timnas-spanyol

Lamine Yamal Tidak Dilindungi Timnas Spanyol

Lamine Yamal Tidak Dilindungi Timnas Spanyol. Lamine Yamal, wonderkid Barcelona, menjadi pusat perhatian dunia sepak bola karena bakat luar biasanya di usia yang masih sangat muda. Namun, di balik gemerlap prestasinya, muncul kekhawatiran serius dari kubu Barcelona terkait penanganan pemain berusia 18 tahun ini oleh timnas Spanyol. Pelatih Barcelona, Hansi Flick, secara terbuka mengkritik Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) karena dianggap tidak melindungi Yamal dari risiko cedera selama jeda internasional pada September 2025. Tuduhan ini memicu perdebatan sengit, terutama setelah Yamal absen di laga penting melawan Valencia akibat cedera pinggul yang diduga diperparah saat membela La Roja. Apa yang sebenarnya terjadi, dan mengapa nama Yamal kini dikaitkan dengan kontroversi ini? BERITA BOLA

Mengenal Pemain Lamine Yamal
Lamine Yamal Nasraoui Ebana, lahir pada 13 Juli 2007 di Esplugues de Llobregat, Spanyol, adalah penyerang sayap yang dianggap sebagai salah satu talenta terbesar di dunia sepak bola saat ini. Dengan darah Maroko dari ayahnya dan Guinea Ekuatorial dari ibunya, Yamal tumbuh di akademi La Masia milik Barcelona sejak usia tujuh tahun. Ia mencatatkan debut untuk tim utama Barcelona pada April 2023 di usia 15 tahun, menjadikannya pemain termuda dalam sejarah klub. Hingga September 2025, Yamal telah tampil dalam 98 pertandingan untuk Barcelona, mencetak 29 gol dan memberikan 31 assist. Pada musim 2024/25, ia membantu Barcelona memenangkan treble domestik (La Liga, Copa del Rey, dan Supercopa de España) dan menjadi nominasi termuda untuk Ballon d’Or di usia 17 tahun, serta memenangkan Kopa Trophy sebagai pemain muda terbaik dunia pada 2024. Yamal dikenal dengan kemampuan dribel, visi permainan, dan tendangan melengkung jarak jauh, sering dibandingkan dengan Lionel Messi.

Performa Lamine Yamal di Timnas Spanyol
Yamal memulai debutnya untuk timnas senior Spanyol pada 8 September 2023 melawan Georgia, menjadi pemain termuda yang tampil dan mencetak gol untuk La Roja di usia 16 tahun 57 hari. Pada Euro 2024, ia mencatatkan rekor sebagai pemain termuda yang bermain (16 tahun 338 hari) dan memberikan assist dalam kemenangan 3-0 atas Kroasia. Ia juga mencetak gol spektakuler melawan Prancis di semifinal, memenangkan penghargaan gol terbaik turnamen, dan membantu Spanyol juara dengan assist di final melawan Inggris. Pada September 2025, Yamal tampil gemilang di Kualifikasi Piala Dunia 2026, memberikan tiga assist dalam kemenangan 3-0 atas Bulgaria dan kemenangan 6-0 atas Turki. Total, ia telah mencatatkan 5 gol dan 12 assist dalam 20 penampilan untuk Spanyol, menunjukkan konsistensi luar biasa di level internasional meski usianya masih belia.

Kenapa Dia Tidak Dilindungi Oleh Timnas Spanyol
Kontroversi muncul saat Yamal mengalami cedera pinggul setelah membela Spanyol dalam laga melawan Bulgaria dan Turki pada September 2025. Hansi Flick menuding RFEF memaksakan Yamal bermain meski tidak fit, bahkan menggunakan obat pereda nyeri seperti Voltaren untuk memungkinkannya bertanding. Yamal bermain 73 menit melawan Bulgaria dan 79 menit melawan Turki, meskipun Barcelona mengklaim telah memberi tahu RFEF bahwa pemainnya tidak dalam kondisi 100%. Akibatnya, Yamal absen di laga Barcelona melawan Valencia (14 September 2025) dan diragukan tampil di Liga Champions melawan Newcastle United. Flick menyoroti sejarah buruk penanganan pemain muda Barcelona seperti Pedri dan Ansu Fati, yang kariernya terhambat akibat cedera berulang karena beban bermain berlebihan. RFEF membantah tuduhan ini, menyatakan bahwa Barcelona tidak melaporkan kondisi Yamal sebelumnya, dan kipernya diperiksa tanpa ditemukan masalah serius. Legenda Spanyol, Santiago Canizares, bahkan mengaitkan cedera Yamal dengan aktivitas di luar lapangan, seperti pemotretan untuk sepatu khususnya, yang menambah beban fisiknya. Ketegangan ini mencerminkan kurangnya komunikasi antara klub dan federasi, yang membahayakan kesehatan pemain muda sekelas Yamal.

Kesimpulan: Lamine Yamal Tidak Dilindungi Timnas Spanyol
Lamine Yamal adalah talenta langka yang telah membuktikan dirinya di level klub dan internasional di usia yang sangat muda. Namun, kontroversi cedera terbarunya menunjukkan bahwa timnas Spanyol perlu lebih berhati-hati dalam mengelola pemain berusia 18 tahun ini. Kritik Hansi Flick terhadap RFEF bukan tanpa alasan, mengingat sejarah cedera pemain muda Barcelona dan fakta bahwa Yamal bermain dalam kondisi kurang fit. Di sisi lain, RFEF harus meningkatkan komunikasi dengan klub untuk memastikan kesehatan pemain menjadi prioritas. Bagi Yamal, yang kariernya masih panjang, perlindungan dari beban fisik dan mental akan krusial untuk menjaga potensinya. Keseimbangan antara performa dan pemulihan adalah kunci agar Yamal tetap bersinar tanpa terhambat cedera, baik untuk Barcelona maupun timnas Spanyol.

 

BACA SELENGKAPNYA DI…

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *