Morgan Gibbs‑White Transfer ke Spurs Tertunda Soal Legalitas. Bursa transfer sepak bola musim panas 2025 diwarnai drama besar ketika Tottenham Hotspur hampir memastikan transfer gelandang andalan Nottingham Forest, Morgan Gibbs-White, senilai £60 juta, namun terhenti karena isu legalitas. Nottingham Forest menuding Spurs melakukan pendekatan ilegal terhadap pemain berusia 25 tahun tersebut, memicu potensi sengketa hukum yang mengguncang rencana transfer. Dengan Gibbs-White yang telah dijadwalkan menjalani tes medis, situasi ini menciptakan ketidakpastian, baik bagi Spurs yang tengah membangun skuad di bawah Thomas Frank maupun Forest yang berusaha mempertahankan bintang mereka. Saga transfer ini menjadi sorotan utama di Premier League, menyoroti kompleksitas aturan transfer modern.
Latar Belakang Transfer
Morgan Gibbs-White, yang bergabung dengan Nottingham Forest dari Wolverhampton Wanderers pada 2022 dengan biaya hingga £42,5 juta, telah menjadi pilar kunci klub. Musim 2024/25 menjadi puncak performanya, dengan catatan 7 gol dan 10 assist dalam 34 laga Premier League, membantu Forest finis di posisi ketujuh dan lolos ke UEFA Conference League. Performa gemilangnya menarik perhatian klub-klub besar, termasuk Manchester City, tetapi Spurs yang bergerak cepat dengan mengaktifkan klausul pelepasan £60 juta dalam kontraknya.
Tottenham, yang baru saja menjuarai Europa League dan kembali ke Liga Champions, melihat Gibbs-White sebagai tambahan ideal untuk skuad Thomas Frank. Pelatih asal Denmark ini, yang sebelumnya mengagumi Gibbs-White saat melatih Brentford, ingin memanfaatkan fleksibilitas sang pemain sebagai gelandang serang atau gelandang tengah dalam formasi 4-2-3-1. Transfer ini awalnya tampak mulus, dengan Gibbs-White dijadwalkan menjalani tes medis, tetapi semuanya terhenti karena protes keras dari Forest.
Kontroversi Legalitas
Nottingham Forest menganggap pendekatan Spurs terhadap Gibbs-White melanggar aturan Premier League karena tidak mendapat izin resmi dari klub. Forest juga menuding adanya pelanggaran kerahasiaan terkait klausul pelepasan £60 juta, yang seharusnya bersifat rahasia, karena tawaran Spurs tepat sesuai nilai tersebut. Akibatnya, Forest menghentikan komunikasi dengan Spurs dan mengancam mengambil tindakan hukum, termasuk mengajukan keluhan resmi ke Premier League. Surat peringatan hukum juga telah dikirimkan kepada Spurs dan agen Gibbs-White, menegaskan potensi pelanggaran aturan dan kontrak pemain.
Meski Spurs bersikeras bahwa mereka tidak melanggar aturan dan tetap optimistis transfer ini akan terealisasi, situasi ini telah menunda proses transfer. Forest, yang baru saja kehilangan Anthony Elanga ke Newcastle United, tampaknya bertekad mempertahankan Gibbs-White, terutama setelah upaya mereka untuk memperpanjang kontrak sang pemain dengan gaji lebih tinggi dan tanpa klausul pelepasan ditolak selama hampir setahun.
Dampak bagi Tottenham dan Forest: Morgan Gibbs‑White Transfer ke Spurs Tertunda Soal Legalitas
Bagi Tottenham, penundaan ini menciptakan ketidakpastian dalam rencana transfer mereka. Setelah merekrut Mohammed Kudus (£55 juta) dan Kota Takai (£5 juta), Spurs berharap Gibbs-White menjadi bagian dari “hat-trick transfer” senilai lebih dari £120 juta untuk memperkuat skuad jelang musim Liga Champions. Penundaan ini juga membuka peluang bagi klub lain, seperti Arsenal atau Brentford, untuk masuk jika sengketa hukum berlarut-larut. Namun, Spurs yakin bahwa klausul pelepasan yang telah diaktifkan memberikan mereka hak hukum untuk melanjutkan transfer.
Bagi Forest, kehilangan Gibbs-White akan menjadi pukulan besar, terutama setelah kepergian Elanga. Dengan £115 juta dari potensi penjualan kedua pemain, Forest mungkin memiliki dana untuk berinvestasi, tetapi kehilangan dua bintang kunci bisa melemahkan posisi mereka di Premier League dan Conference League. Pemilik Forest, Evangelos Marinakis, dikenal sebagai negosiator tangguh, dan sikap kerasnya menunjukkan tekad untuk melindungi reputasi klub.
Tantangan ke Depan: Morgan Gibbs‑White Transfer ke Spurs Tertunda Soal Legalitas
Sengketa ini menyoroti kompleksitas aturan transfer di Premier League, terutama terkait pendekatan pemain dan kerahasiaan klausul kontrak. Jika Premier League menemukan pelanggaran, Spurs mungkin menghadapi denda atau bahkan larangan transfer, meskipun kemungkinan terakhir dianggap kecil. Sementara itu, Gibbs-White, yang kembali berlatih bersama Forest seperti jadwal, belum menunjukkan tanda-tanda mengambil langkah hukum untuk memaksa kepindahan, meskipun keinginannya untuk bergabung dengan Spurs tampak jelas.
Situasi ini juga menimbulkan pertanyaan tentang masa depan Gibbs-White di Forest. Penolakannya untuk membahas kontrak baru menunjukkan kurangnya komitmen jangka panjang, yang bisa memaksa Forest untuk mempertimbangkan penjualan di masa depan jika mereka ingin memaksimalkan nilai transfernya.
Penutup: Morgan Gibbs‑White Transfer ke Spurs Tertunda Soal Legalitas
Saga transfer Morgan Gibbs-White ke Tottenham Hotspur adalah cerminan dari dinamika rumit di bursa transfer modern. Dengan Nottingham Forest yang mengancam tindakan hukum atas dugaan pendekatan ilegal, proses transfer yang awalnya tampak mulus kini terhenti di tengah ketidakpastian. Bagi Spurs, Gibbs-White adalah kunci untuk memperkuat ambisi mereka di Liga Champions, sementara Forest berjuang mempertahankan bintang mereka demi menjaga daya saing. Dengan bursa transfer yang masih terbuka hingga 2 September 2025, dunia sepak bola menanti resolusi dari sengketa ini—akankah Gibbs-White akhirnya mendarat di Tottenham, atau Forest berhasil mempertahankannya? Hanya waktu yang akan menjawab.