MU Akan Jual Banyak Pemain Untuk Bintang Wolverhampton. Pada 14 November 2025, Manchester United kembali jadi pusat gosip transfer dengan rencana ambisius merekrut João Gomes, gelandang tangguh Wolverhampton Wanderers. Pemain Brasil berusia 24 tahun itu, yang bergabung dari Flamengo dua tahun lalu, kini jadi prioritas utama Ruben Amorim untuk perkuat lini tengah Setan Merah. Kabar ini datang pasca kemenangan tipis atas tim London akhir pekan lalu, di mana Amorim sebut butuh “pengubah permainan” di posisi holding. Untuk wujudkan deal senilai 35 juta poundsterling, United siap jual sejumlah pemain tak lagi esensial, termasuk veteran mahal seperti Casemiro. Ini bagian dari strategi besar: revamp skuad demi finis empat besar dan siap tempur di Piala Dunia antarklub tahun depan. Dengan Cunha sudah direkrut dari Wolves musim panas, Gomes bisa jadi “pembunuhan kedua” bagi rival regional. Apakah ini langkah cerdas atau perjudian mahal? Mari kita lihat rincian rencana yang bisa ubah wajah Old Trafford. BERITA BOLA
João Gomes: Talenta Brasil yang Siap Gantikan Casemiro: MU Akan Jual Banyak Pemain Untuk Bintang Wolverhampton
João Gomes bukan nama asing bagi pengamat Premier League. Sejak debut untuk Wolves pada 2023, ia langsung jadi andalan dengan gaya bermain destruktif: rata-rata 3,2 tekel per laga dan kemampuan distribusi bola akurat 85 persen. Musim ini, kontribusinya krusial bantu Wolves hindari zona bawah, termasuk assist krusial lawan tim Merseyside bulan lalu. Amorim, yang kagumi profil Gomes sejak era Sporting, lihat ia sebagai pengganti sempurna Casemiro—bukan cuma defensif, tapi juga progresif dengan visi passing yang bikin transisi cepat. “Ia punya energi yang kami butuh, seperti Kobbie Mainoo tapi lebih matang,” kata pelatih Portugal itu dalam sesi tim internal.
Rumor ini kuat setelah pertemuan agen Gomes dengan petinggi United awal November. Flamengo, mantan klubnya, bahkan dorong transfer ini untuk untung dari klausul jual ulang. Wolves, meski enggan lepas, paham nilai pasar Gomes naik ke 40 juta—terutama setelah United picu klausul Cunha 62,5 juta musim panas. Bagi Setan Merah, Gomes tak hanya tambah kedalaman; ia bisa duet dengan Manuel Ugarte di double pivot, beri fleksibilitas formasi 3-4-3. Dengan kontrak hingga 2028, Gomes terbuka untuk pindah jika dapat jaminan peran utama—sesuatu yang Amorim janjikan. Ini bukan sekadar rekrutan; Gomes wakili visi Amorim bangun skuad muda dan haus trofi, mirip kesuksesan Cunha yang sudah sumbang lima gol sejak tiba.
Pemain yang Siap Dilepas: Casemiro Pimpin Daftar: MU Akan Jual Banyak Pemain Untuk Bintang Wolverhampton
Untuk dana 35 juta bagi Gomes, Manchester United tak ragu potong beban gaji dengan jual empat hingga lima pemain di Januari 2026. Casemiro, gelandang Brasil berusia 33 tahun dengan gaji mingguan 300 ribu pound, jadi prioritas utama. Kontraknya habis Juni 2026, tapi performa menurun—hanya dua tekel sukses per laga musim ini—bikin ia kurang cocok visi Amorim. Klub Arab Saudi sudah antre, dengan tawaran 20 juta yang bisa lunasi sebagian besar biaya Gomes. “Casemiro luar biasa, tapi waktu tak berpihak,” akui Amorim, yang lebih suka investasi jangka panjang.
Selain itu, Antony—winger Brasil yang dibeli 86 juta—masuk radar klub Turki dan Belanda, dengan nilai pasar turun ke 25 juta. Ia cuma sumbang tiga assist musim ini, jauh di bawah ekspektasi. Christian Eriksen, kontrak habis musim panas, juga bisa pergi gratis ke tim Skandinavia; kontribusinya minim di bawah Amorim. Bahkan Mason Greenwood, yang kembali dari pinjaman, disebut tawarkan ke klub Italia untuk 30 juta, meski kontroversi masa lalu bikin negosiasi rumit. Total, penjualan ini bisa hasilkan 100 juta lebih, beri ruang bagi Gomes tanpa tekan FFP. Strategi ini mirip era Sir Alex: jual untuk beli lebih baik, bukan akumulasi. Dengan Ugarte masih adaptasi dan Mainoo dikabarkan pinjam ke klub Spanyol, lini tengah butuh penyegaran darurat—dan Gomes jawabannya.
Revamp Lini Tengah Amorim: Dari Krisis ke Dominasi
Rencana jual banyak demi Gomes bagian dari revamp besar lini tengah Amorim, yang anggap posisi itu “jantung tim”. Sejak ambil alih Oktober, ia lihat kelemahan: United kalah duel tengah 55 persen laga, terburuk di sepuluh besar. Gomes, dengan fisik kuat dan pressing tinggi, bisa angkat itu—mirip peran Matheus Cunha di depan, yang sudah duet apik dengan Fernandes. Amorim rencanakan tambah satu midfielder lagi musim panas, mungkin Conor Gallagher dari Atletico, tapi Gomes prioritas Januari untuk efek instan.
Ini bukan langkah impulsif; data internal tunjukkan lini tengah United lemah transisi, dengan rata-rata 1,2 intersepsi per laga. Penjualan Casemiro dan Antony tak hanya dana, tapi juga beri menit bagi talenta seperti Amad Diallo dan Kobbie Mainoo. Wolves janji Gomes tetap fokus hingga Januari, tapi jika United tekan, deal bisa cepat. Bagi penggemar, ini janji perubahan: dari skuad mahal tapi mandul jadi mesin efisien. Dengan delapan laga tersisa 2025, Amorim butuh kemenangan cepat—rekrutan seperti Gomes bisa jadi katalisator naik peringkat.
Kesimpulan
Rencana Manchester United jual banyak pemain demi João Gomes tunjukkan komitmen Amorim ubah nasib Setan Merah. Dari Casemiro yang siap angkat kaki hingga Antony yang kurang bersinar, penjualan ini bukan akhir, tapi awal era baru di lini tengah. Gomes, dengan skill destruktif dan potensi besar, bisa jadi kunci dominasi—terutama duet dengan Cunha yang sudah terbukti. Di tengah musim dingin transfer, langkah ini beri harapan: United tak lagi boros, tapi pintar. Jika terealisasi Januari, Old Trafford bakal ramai lagi—dan Amorim punya alasan tersenyum. Bagi Wolves, kehilangan bintang kedua sakit, tapi sepak bola tak pandang sahabat. Kita tunggu saja, apakah Gomes jadi tambahan manis atau mimpi yang pupus.

