Penyebab Kekalahan Spanyol Terhadap Portugal. Final sepak bola UEFA Nations League 2024/2025 yang berlangsung pada 9 Juni 2025 di Allianz Arena, Munich, menjadi panggung duel sengit antara Spanyol dan Portugal. Pertandingan berakhir dengan skor imbang 2-2 hingga perpanjangan waktu, tetapi Portugal keluar sebagai juara melalui adu penalti dengan skor 5-3. Kekalahan ini menjadi pil pahit bagi Spanyol, yang berstatus juara bertahan dan tampil dominan sepanjang turnamen. Meski La Roja menunjukkan permainan atraktif, beberapa faktor kunci menyebabkan mereka gagal mempertahankan gelar. Artikel ini mengulas penyebab utama kekalahan Spanyol, mulai dari kelemahan taktis, kegagalan di momen krusial, hingga performa individu yang kurang maksimal.
Dominasi Tanpa Ketajaman: Penyebab Kekalahan Spanyol Terhadap Portugal
Spanyol memulai laga dengan ciri khas mereka: penguasaan bola yang tinggi, mencapai 62% sepanjang pertandingan, dan melepaskan 16 tendangan dengan enam di antaranya tepat sasaran. Gol pembuka Martin Zubimendi pada menit ke-21, memanfaatkan umpan silang Lamine Yamal, dan gol Mikel Oyarzabal di menit ke-45, hasil kombinasi dengan Pedri, menunjukkan keunggulan mereka di babak pertama. Namun, Spanyol gagal memanfaatkan dominasi ini untuk menciptakan lebih banyak gol. Tembakan Nico Williams dan Lamine Yamal kerap meleset, sementara sepakan keras Fabian Ruiz dan Isco dari luar kotak penalti dapat diantisipasi kiper Portugal, Diogo Costa. Kurangnya ketajaman di sepertiga akhir lapangan membuat Spanyol rentan terhadap serangan balik Portugal.
Kelemahan di Lini Pertahanan
Meski unggul dalam penguasaan bola, lini belakang Spanyol menunjukkan kerentanan yang dieksploitasi Portugal. Gol penyama kedudukan Nuno Mendes pada menit ke-26 berasal dari kesalahan koordinasi antara Robin Le Normand dan Dean Huijsen, yang gagal mengawal pergerakan Mendes di kotak penalti. Gol kedua Portugal oleh Cristiano Ronaldo di menit ke-61 juga menyoroti lemahnya organisasi pertahanan. Umpan silang Mendes, yang terdefleksi, tidak diantisipasi dengan baik, memungkinkan Ronaldo menyambar bola dari jarak dekat. Insiden di menit ke-100, ketika Mendes jatuh di kotak penalti, meski tidak dianggap pelanggaran, menunjukkan tekanan yang terus diberikan Portugal pada pertahanan Spanyol.
Kegagalan di Adu Penalti: Penyebab Kekalahan Spanyol Terhadap Portugal
Adu penalti menjadi penentu kekalahan Spanyol, dengan kegagalan Alvaro Morata sebagai momen krusial. Morata, yang masuk sebagai pemain pengganti di menit ke-111, gagal mengeksekusi penalti setelah tendangannya ditepis Diogo Costa. Sementara itu, semua penendang Portugal—Bruno Fernandes, Vitinha, Nuno Mendes, dan Ruben Neves—sukses menjalankan tugas mereka. Kegagalan Morata tidak hanya menghentikan peluang Spanyol, tetapi juga memicu kritik keras dari penggemar, bahkan hingga ancaman personal terhadapnya. Tekanan psikologis dalam adu penalti, ditambah keputusan pelatih Luis de la Fuente untuk memasukkan Morata di menit-menit akhir, mungkin memengaruhi performanya.
Strategi Portugal yang Efisien
Portugal, di bawah arahan Roberto Martinez, bermain lebih pragmatis dan efektif dibandingkan Spanyol. Meski hanya memiliki 38% penguasaan bola, mereka mampu menciptakan peluang berbahaya melalui serangan balik cepat. Performa Nuno Mendes, yang mencetak gol dan memberikan umpan krusial untuk gol Ronaldo, serta penyelamatan gemilang Diogo Costa, menjadi pembeda. Portugal juga menunjukkan kedalaman skuad dengan pergantian pemain seperti Rafael Leao dan Goncalo Ramos, yang menjaga intensitas meski Ronaldo harus keluar karena cedera di perpanjangan waktu. Fleksibilitas taktis Martinez, seperti menempatkan Joao Neves sebagai bek kanan, juga berhasil mengeksploitasi sisi kiri Spanyol yang diperkuat Marc Cucurella.
Faktor Psikologis dan Kehilangan Momentum
Spanyol memasuki final dengan rekor tak terkalahkan dalam 24 laga kompetitif sejak Maret 2023, memberikan mereka kepercayaan diri tinggi. Namun, kehilangan momentum setelah gol penyama Ronaldo di babak kedua membuat mereka kesulitan mengembalikan ritme permainan. Perubahan strategi di babak perpanjangan, dengan masuknya pemain seperti Alex Baena dan Yeremy Pino, tidak cukup mengubah dinamika laga. Tekanan untuk mempertahankan gelar juga mungkin memengaruhi fokus pemain muda seperti Yamal dan Williams, yang tampil di bawah ekspektasi di momen krusial.
Kesimpulan: Penyebab Kekalahan Spanyol Terhadap Portugal
Kekalahan Spanyol dari Portugal di final UEFA Nations League 2025 disebabkan oleh kombinasi faktor taktis, teknis, dan psikologis. Dominasi penguasaan bola tidak diimbangi dengan ketajaman di lini depan, sementara kesalahan koordinasi di pertahanan memungkinkan Portugal menyamakan kedudukan. Kegagalan Morata di adu penalti menjadi puncak dari performa Spanyol yang kurang klinis, diperparah oleh strategi efisien dan kedalaman skuad Portugal. Meski mengecewakan, kekalahan ini menjadi pelajaran berharga bagi skuad muda Spanyol untuk lebih matang menghadapi tekanan di turnamen besar seperti Piala Dunia 2026. Dengan talenta seperti Yamal dan Williams, La Roja memiliki potensi untuk bangkit dan kembali berjaya di masa depan.