tanggapan-lamine-yamal-usai-tidak-dapat-ballon-dor

Tanggapan Lamine Yamal Usai Tidak Dapat Ballon dOr

Tanggapan Lamine Yamal Usai Tidak Dapat Ballon dOr. Gala Ballon d’Or 2025 di Théâtre du Châtelet, Paris, pada 22 September malam jadi malam bersejarah sekaligus kontroversial. Ousmane Dembélé dari PSG dinobatkan sebagai pemenang utama, menyusul treble mereka di Ligue 1, Coupe de France, dan Liga Champions pertama. Tapi sorotan utama jatuh ke Lamine Yamal, wonderkid Barcelona berusia 18 tahun yang finis kedua—terdekat sepanjang tahun. Yamal raih Kopa Trophy kedua berturut-turut sebagai pemain muda terbaik, tapi wajah seriusnya saat nama Dembélé diumumkan Ronaldinho langsung viral. Ayahnya, Mounir Nasraoui, bahkan sebut ini “kerusakan moral terbesar” bagi manusia, sementara Yamal pilih diam dulu. Kini, reaksi sang bintang Spanyol ramai dibahas: dari pesawat pulang ke Instagram post. Di tengah start La Liga solid—Barca unggul tiga poin—ini jadi momen refleksi buat Yamal yang sudah bantu Spanyol juara Euro 2024. Fans Blaugrana yakin, ini cuma batu loncatan. BERITA BOLA

Mengenal Pesepak Bola Lamine Yamal: Tanggapan Lamine Yamal Usai Tidak Dapat Ballon dOr

Lamine Yamal Nasraoui lahir di Mataró, Spanyol, pada 13 Juli 2007, dari ayah Maroko dan ibu Guinea Khatia Ekué. Tubuhnya ramping 180 cm, main sebagai winger kanan dengan kaki kiri mematikan—dikenal dribel lincah dan umpan silang akurat. Karier dimulai di akademi CF Ronda sejak usia lima tahun, gabung La Masia Barcelona pada 2014. Debut senior April 2023 lawan Real Betis di La Liga, usia 15 tahun 9 bulan—rekor termuda klub. Musim 2023/24, ia main 50 laga, cetak 5 gol 10 assist, bantu Barca raih Copa del Rey. Musim 2025/26, ia sudah starter enam laga awal, dua gol lawan Rayo Vallecano dan Valencia. Level timnas, debut Spanyol Juni 2024, starter di Euro—assist final lawan Inggris dan semifinal lawan Prancis. Total caps 18 laga, 4 gol. Kontraknya sampai 2031 dengan klausul €1 miliar, nilai pasar €150 juta. Di luar lapangan, Yamal low-profile: suka main FIFA, dukung Palestina via post Instagram, dan kolaborasi dengan Nike. Agennya Jorge Mendes bilang: “Ia bakal raih banyak Ballon d’Or.”

Kenapa Lamine Yamal Sangat Mengingkan Ballon dOr

Yamal ingin Ballon d’Or karena itu puncak mimpi sejak kecil—ia bilang ke teman-temannya: “Saya nggak mimpi satu, tapi banyak.” Di usia 18, ia sudah ikon: termuda debut La Liga, termuda starter Euro, dan kontribusi krusial di Barca yang finis runner-up La Liga musim lalu. Musim 2024/25, ia cetak 12 gol 15 assist di semua kompetisi, plus bantu Spanyol juara Nations League. Finis kedua di voting jurnalis global—di belakang Dembélé yang 35 gol di PSG—bikin ia favorit berat, apalagi PSG baru raih UCL pertama. Yamal incar sejarah: jadi termuda pemenang, lewati Messi (2009, 22 tahun). Ini juga soal validasi: di tengah tekanan La Masia, Ballon d’Or bukti ia bukan hype, tapi elit. Ayahnya dorong: “Ia terbaik dunia,” sementara Hansi Flick, pelatih Barca, bilang Yamal “layak juara.” Tanpa itu, ia khawatir bayang-bayang Dembélé—mantan rekan Barca—curi spotlight. Intinya, trofi ini langkah ke legenda, bukan cuma pencapaian muda seperti Kopa.

Tanggapan Yamal Usai Tidak Mendapatkan Penghargaan Tersebut

Yamal tanggapi kekalahan dengan matang, kontras ayahnya yang marah. Saat pengumuman, wajahnya serius—tapi langsung tepuk tangan, senyum, dan peluk Dembélé di panggung. Di pesawat pulang ke Barcelona, ia malah bercanda dengan rekan tim, tunjukkan mental kuat—sumber dekat bilang: “Ini pukulan pertama besar, tapi ia handle seperti pro.” Keesokan harinya, 23 September, ia post di Instagram: foto pegang Kopa Trophy kedua, bersama keluarga, dengan caption: “Rencana Tuhan sempurna, harus naik buat capai puncak. Senang untuk dua Kopa, selamat Ousmane Dembélé atas trofi dan musim hebat.” Post itu dapat 10 juta like dalam 24 jam, penuh dukungan. Agen Mendes tambah: “Lamine bakal raih banyak Ballon d’Or.” Sementara ayahnya di El Chiringuito TV sebut “pencurian moral terbesar” dan yakin “tahun depan Spanyol juara,” Yamal pilih fair-play. Javier Tebas, presiden La Liga, bilang: “Ia kalah karena usia,” tapi Yamal fokus maju—kembali latihan langsung, starter lawan Atletico akhir pekan.

Kesimpulan: Tanggapan Lamine Yamal Usai Tidak Dapat Ballon dOr

Kekalahan di Ballon d’Or 2025 jadi babak awal, bukan akhir, buat Lamine Yamal yang tetap raih Kopa dan finis kedua di usia 18. Reaksinya yang dewasa—selamatkan Dembélé, akui rencana lebih besar—tunjukkan ia siap jadi bintang global, meski ayahnya protes keras. Dengan Barca kuat di La Liga dan mimpi banyak trofi, Yamal punya waktu: tahun depan, ia 19, dan UCL bisa jadi tiket balik. Ini momen belajar, dorong ia lebih lapar. Bagi fans Blaugrana, Yamal bukan runner-up—ia masa depan. Ballon d’Or tunggu, dan ia datang.

BACA SELENGKAPNYA DI…

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *