hasil-akhir-pertandingan-eindhoven-vs-napoli

Hasil Akhir Pertandingan Eindhoven vs Napoli

Hasil Akhir Pertandingan Eindhoven vs Napoli. Malam dingin di Philips Stadion berubah menjadi gejolak emosi saat PSV Eindhoven menjamu Napoli dalam laga krusial Liga Champions fase liga. Pada 21 Oktober 2025, kedua tim saling bentrok di matchday ketiga, dengan PSV yang haus poin kandang dan Napoli yang ingin bangkit setelah hasil campur aduk. Hasil akhir 2-1 untuk kemenangan PSV tak hanya tiga poin, tapi juga pukulan telak bagi skuad Italia yang penuh bintang. Gol pembuka dari Johan Bakayoko di menit ke-18 dan penentu kemenangan Luuk de Jong di babak kedua menyegel nasib Napoli, meski Victor Osimhen sempat menyamakan kedudukan di menit ke-55. Kemenangan ini membawa PSV naik ke posisi tiga klasemen dengan enam poin, sementara Napoli tertatih di peringkat delapan. Pertandingan ini penuh drama, menunjukkan mengapa kompetisi Eropa selalu penuh kejutan. INFO CASINO

Dominasi PSV yang Menggigit: Hasil Akhir Pertandingan Eindhoven vs Napoli

Dari peluit awal, PSV langsung menunjukkan gigi sebagai tuan rumah yang lapar. Dengan formasi 4-3-3 yang agresif, mereka menekan Napoli sejak detik pertama, memanfaatkan kecepatan sayap untuk merobek pertahanan tamu. Johan Bakayoko menjadi bintang di babak pertama: pada menit ke-18, ia menerima umpan panjang dari Joey Veerman dan melepaskan tendangan keras dari luar kotak penalti yang tak bisa dijangkau kiper lawan. Gol itu membuka banjir peluang—PSV menguasai bola 55 persen di 45 menit pertama, melepaskan delapan tembakan berbanding hanya tiga dari Napoli.

Lini tengah PSV, dipimpin Veerman dan Pablo Rosario, tampil solid, merebut bola 18 kali dan mendistribusikan dengan akurasi 84 persen. Bek sayap Denzel Dumfries ikut menyerang, menciptakan overload di sisi kanan yang membuat bek Napoli kewalahan. Napoli sempat mencoba membalas dengan serangan balik lewat Khvicha Kvaratskhelia, tapi Walter Benítez di gawang PSV melakukan dua penyelamatan krusial. Dominasi ini lahir dari persiapan pelatih PSV yang menargetkan kelemahan Napoli di transisi—mereka memaksa tamu kehilangan bola enam kali di area berbahaya. Babak pertama berakhir 1-0, tapi PSV jelas menyimpan amunisi untuk lanjutan, membuat suporter tuan rumah bernyanyi lantang sepanjang jeda.

Kebangkitan Napoli yang Sia-Sia: Hasil Akhir Pertandingan Eindhoven vs Napoli

Babak kedua dimulai dengan Napoli yang bangkit seperti tim yang terluka. Pelatih mereka memasukkan pengganti awal—Giacomo Raspadori gantikan gelandang lelah—dan langsung dapat hasil. Pada menit ke-55, Victor Osimhen, striker haus gol, menyundul umpan silang akurat dari Kvaratskhelia melewati kiper PSV. Gol itu menyamakan skor 1-1, dan untuk sesaat, Napoli mendominasi: penguasaan bola naik ke 52 persen, dengan empat tembakan on target dalam 10 menit. Osimhen nyaris cetak brace di menit ke-62, tapi sundulannya membentur tiang.

Namun, kebangkitan ini tak bertahan lama. PSV menyesuaikan taktik dengan menarik napas dan counter cepat, memanfaatkan stamina yang lebih baik. Napoli terlihat lelah setelah tekanan awal, kehilangan akurasi umpan jadi 76 persen—terendah musim ini. Kvaratskhelia, meski brilian dengan dua assist potensial, sering terisolasi karena lini tengah yang lambat. Penyelamatan Benítez di menit ke-70 dari tembakan Raspadori jadi titik balik; Napoli mulai frustrasi, dengan dua kartu kuning di 15 menit terakhir. Meski sempat ancam lewat set-piece, skuad Italia gagal ubah momentum, membuat gol penyama jadi sia-sia di hadapan pertahanan PSV yang rapat.

Momen Kunci dan Analisis Performa

Beberapa momen jadi penentu nasib pertandingan ini. Gol penentu Luuk de Jong di menit ke-72 lahir dari kegagalan fatal: bek Napoli salah baca bola longgar dari tendangan sudut, dan de Jong, dengan insting tajamnya, menyodok bola ke gawang kosong. Assist dari Malik Tillman menunjukkan kedalaman skuad PSV—pemain muda ini punya visi passing 90 persen. Statistik keseluruhan mencerminkan pertarungan sengit: PSV unggul tembakan 15-9, tapi Napoli lebih efisien di babak kedua dengan 40 persen konversi peluang.

Performa individu PSV brilian: Bakayoko man of the match dengan satu gol dan tiga peluang diciptakan, sementara Veerman kuasai lini tengah dengan 72 sentuhan. Di sisi Napoli, Osimhen layak puji dengan gol dan dua duel udara menang, tapi lini belakang—terutama bek tengah—kebobolan dua gol dari kesalahan positioning. Penguasaan bola keseluruhan 52 persen untuk PSV, tapi pressing mereka tinggi merebut bola 32 kali. Ini pertandingan yang tunjukkan evolusi PSV di Eropa: tak lagi tim underdog, tapi kompetitor serius. Napoli, meski penuh talenta, tampak kurang kohesi, mungkin akibat rotasi skuad yang terlalu sering. Dampaknya, PSV kini punya momentum untuk laga berikutnya, sementara Napoli harus buru-buru perbaiki lubang di pertahanan.

Kesimpulan

Kemenangan tipis 2-1 PSV Eindhoven atas Napoli jadi cerita manis bagi Belanda di Liga Champions, membuktikan kandang Philips Stadion tetap benteng kuat. Gol Bakayoko dan de Jong, ditambah pertahanan tangguh, mengalahkan kebangkitan singkat Osimhen dan kawan. Enam poin dari tiga laga bawa PSV ke jalur positif, sementara Napoli was-was dengan hanya tiga poin—mereka butuh kemenangan besar selanjutnya. Pertandingan ini ingatkan bahwa di kompetisi elite, detail kecil seperti pressing dan insting bisa ubah segalanya. Bagi PSV, ini suntikan percaya diri; bagi Napoli, pelajaran mahal. Fase liga masih panjang, tapi malam ini, Eindhoven juaranya—dan suporter sudah siap rayakan laga depan dengan semangat baru.

 

BACA SELENGKAPNYA DI…

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *